06/03/15

Bawang Merah - Pengamatan Selanjutnya

Setelah bawang-merah kelompok tanam pertama dipanen, saya jadi tambah penasaran. Beberapa orang tetap tidak percaya bawang-merah bisa tumbuh secara hidroponik murni dan menuduh saya merekayasa foto-foto yang saya upload di fesbuk.


Bodo amatlah, mau dipercaya atau tidak, terserah. Saya bekerja untuk diri sendiri, bukan untuk melayani opini orang lain. Jadi, program kenalan dengan bawang-merah tetap saya lanjutkan.

Supaya hasil kenalan itu nantinya lebih akurat, maka saya menanam benih lebih banyak. Kali ini saya semai 112 benih, terdiri dari 48 benih pilihan (kelompok A), 20 benih kategori bagus (kelompok B), 24 benih tidak layak tanam (kelompok C), dan 20 benih tanpa harapan (kelompok K). Termasuk kelompok tanpa harapan ini adalah umbi-umbi yang empuk, layu, atau hampir busuk.

Dari seluruh benih itu 89 disemai langsung tanpa perlakuan khusus, 23 sisanya, masing-masing 6 umbi untuk kelompok A, C, K, dan 5 umbi untuk kelompok B, terlebih dahulu direndam Bionet selama 7 jam.

Mengenai pemakaian Bionet, saya tidak punya tujuan apa-apa kecuali sekedar nuruti rasa penasaran saja. Kalaupun hasilnya tidak bagus, juga tidak masalah, karena benih yang saya semai kali ini bukan benih beneran, melainkan bawang hasil nyomot dari dapur.

Sebelum disemai, semua benih ditimbang dan difoto. Saya pengin tahu secara detail, benih seperti apa yang bisa tumbuh baik dan menghasilkan umbi yang bagus.

Semaian pertama dilakukan tanggal 1 Maret 2015, mulai lepas magrib sampai jam 21.00. Agak lama karena gelas semai masih belum siap. Sumbu belum dipasang, sebaknya juga masih numpuk di ember.

Dalam jangka waktu 3 jam itu berhasil disemai 23 benih yang direndam Bionet dan 14 benih kelompok K. Sisanya disemai tanggal 3 Maret jam 19.00 sampai 21.00.

Jangan ditanya, apakah jam semai juga berpengaruh? Saya juga tidak tahu. Pokoknya apapun yang bisa diamati dicatat. Perkara nanti tidak relevan, urusan belakang.  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar