20/11/15

Komponen Hidroponik

Dipindahkan dari HIDROPONIKTJAKDOEL.BLOGSPOT.COM

Secara umum ada empat elemen utama yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, yaitu air sinar matahari, oksigen dan nutrisi. Selama tanaman mendapatkan keempat elemen itu dalam porsi sesuai kebutuhan bisa dipastikan tanaman akan tumbuh sehat.



1. SINAR MATAHARI

Beberapa tanaman bisa tumbuh ditempat teduh, tapi kebanyakan membutuhkan sinar matahari penuh, terutama sinar pagi sampai menjelang siang. Tidak ada kompromi karena sinar matahari dibutuhkan untuk fotosintesis.

2. NUTRISI:

Hidroponik adalan bercocok-tanam menggunakan air. Akantetapi air saja tidak cukup. Tanaman membutuhkan asupan nutrisi dalam komposisi dan jumlah tertentu. Setiap tanaman membutuhkan dosis nutrisi berbeda, tergantung jenis dan umurnya.

Di Indonesia nutrisi Hidroponik tersedia dalam dua kemasan terpisah, dikenal sebagai AB mix. Masing-masing kemasan A dan B berisi komponen yang tidak bisa disatukan sebelum diencerkan dalam takaran siap pakai.

Nutrisi juga bisa dibuat sendiri, sehingga takaran masing-masing unsur dapat disesuaikan dengan kebutuhan secara lebih spesifik. Namun perlu diperhatikan bahwa meracik nutrisi bukan sekedar mencampur masing-masing unsur sebagaimana kita memasukkan beberapa macam buah ke dalam blender lalu mencampurnya begitu saja. Oleh sebab itu disarankan bagi pemula untuk menggunakan AB mix terlebih dahulu, agar bisa fokus pada proses belajar bercocok-tanamnya.

3. AIR:

Pada umumnya nutrisi AB mix dijual dalam bentuk bubuk. Air digunakan sebagai pelarut nutrisi agar bisa diserap akar. Namun tidak semua air bisa digunakan. Air PAM harus diendapkan dulu beberapa malam supaya kaporitya mengendap. Air di daerah berkapur juga tidak bisa digunakan, begitu pula di daerah dekat pantai, sebagian besar juga tidak bisa karena kandungan logam, garam dan mineralnya terlalu tinggi.

Idealnya, , air yang digunakan untuk Hidroponik adalah air yang rendah kandungan logam, mineral dan garamnya. Bila diukur menggunakan TDS (Total Disolved Solid) meter nilainya harus serendah mungkin.

Beberapa jenis air dengan nilai TDS rendah antara lain air tetesan AC, air yang diproses secara Reverse Osmosis, lelehan salju, air pegunungan dan air hujan.

Nilai rendah dari TDS diperlukan agar nutrisi tetap terjaga murni dan dalam rasio sesuai.

Bila terpaksa menggunakan air tanah di wilayah industri, pantai atau di pemukiman padat, disarankan hanya memakai air dengan nilai TDS kurang dari 150 ppm (part per million). Kalaupun terpaksa menggunakan air dengan ppm tinggi, sebaiknya tetap di bawah 250 ppm, supaya larutan nutrisi tidak telalu tercemar oleh material yang tidak diketahui macam dan jenisnya, dan dapat menyebabkan tanaman mengalami defisiensi atau bahkan kelebihan dosis unsur terentu.

4. OKSIGEN

Tanaman menyerap oksigen dari udara melalui stomata. Oksigen yang diserap pada proses respirasi akan digunakan pada proses oksidasi glukosa untuk menghasilkan energi.

Selain dibutuhkan dalam proses respirasi tanaman, oksigen juga dibutuhkan di air. Kadar oksigen terlarut mempengaruhi kemampuan akar menyerap nutrisi. Disamping itu, di dalam air oksigen berperan menguraikan senyawa kimia menjadi komponen yang lebih sederhana serta beroksidasi dengan komponen organik, sehingga material-material yang semula merupakan komponen yang membuat air tercemar menjadi tidak berbahaya lagi.

Reaksi penguraian komponen kimia mengakibatkan kadar oksigen terlarut menurun, oleh sebab itu harus diupayakan agar kadar itu terjaga dalam jumlah cukup.

Oksigen terlarut berasal dari proses difusi dari udara bebas. Kecepatan difusi tergantung pada beberapa faktor, antara lain kekeruhan air, salinitas, suhu, pergerakan massa air dan udara.

Cara meningkatkan kadar oksigen terlarut :
  1. menurunkan suhu air
  2. mengurangi komponen organik dalam air
  3. mengurangi kedalaman air
  4. diusahakan air selalu mengalir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar