01/06/18

Saluran LOOP Untuk Distribusi Nutrisi


Akhirnya instalasi frame “A” di kebon terpaksa dibongkar, diganti rangkaian gully meja, supaya semua tanaman terpapar sinar matahari.

Instalasi awal hanya satu meja, terdiri dari 8 gully dirangkai secara paralel dengan pipa saluran sekunder dipasang di atas gully (ilustrasi 1 - LAYOUT GULLY MEJA). Nutrisi dialirkan menuju gully menggunakan selang diameter 5mm yang ditancapkan pada sisi bawah pipa sekunder  (ilustrasi 1 - TAMPAK DEPAN dan TAMPAK SAMPING).

ILUSTRASI 1
Pipa sekunder terpasang pada ketinggian 80 cm, pompa terbenam 50 cm dari muka tanah.

Pada beberapa kali percobaan dengan ketinggian output 130 cm, pompa mampu mengisi ember kapasitas 65 liter dalam waktu rata-rata 106 detik. Berarti debit yang keluar = 65/106x60 = 36,7 L/menit, masih  di atas debit yang dibutuhkan sebesar 8x2 L/mnt. Mestinya cukup, tapi ternyata ada gully yang mendapat supply hampir 3 L/mnt, ada pula yang tidak kebagian sama sekali.

Dari selang yang menancap di pipa sekunder pada sisi sebelah kanan sambungan T, rata-rata keluar nutrisi dengan debit lebih dari 2 L/mnt. Sementara debit selang pada sisi kiri kurang dari 1 L/mnt. Bahkan ada yang tidak keluar nutrisi sama sekali.

Setelah beberapa kali dilakukan audit instalasi, saya menemukan 2 kesalahan:
  1. Posisi pipa sekunder tidak benar-benar datar, sehingga nutrisi yang keluar dari pipa primer cenderung lebih banyak mengalir ke salah satu sisi yang posisinya lebih rendah.
  2. Selang terpasang pada sisi bawah pipa. Dengan kapasitas pompa tidak terlalu besar, pengaruh grafitasi bumi menjadi lebih dominan. Akibatnya, nutrisi cenderung keluar melalui lubang terdekat dari arah aliran fluida.

ILUSTRASI 2

Koreksi yang saya lakukan:
  1. Supaya tidak mengganggu aktifitas, posisi pipa sekunder di turunkan (ilustrasi 2 - LAYOUT GULLY MEJA).
  2. Supaya fluida terbagi sama rata meskipun pipa sekunder tidak benar-benar datar, pipa sekunder saya buat menjadi rangkaian LOOP (ilustrasi 3). Dua batang pipa sekunder semua ujungnya saling dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk CLOSE CIRCUIT. Fluida yang keluar dari pipa primer menuju sisi A dan B, meskipun tidak terbagi rata antara lengan kiri dan kanan, akan terus mengalir keliling sepanjang pipa sekunder sampai ujung masing-masing aliran bertemu di suatu titik. Pertemuan itu menyebabkan tekanan fluida di SETIAP TITIK pada dinding pipa menjadi SAMA BESAR.
  3. ILUSTRASI 3
  4. Selang 5mm dipasang pada sisi pipa bagian atas, tersambung dengan lubang input pada DOP  (ilustrasi 2 DETAIL - TAMPAK SAMPING). Dengan posisi selang tegak ke atas, nutrisi pada setiap selang akan terdorong secara bersamaan dengan tekanan sama besar, sehingga debit yang keluar juga akan sama.
  5. Sebagai antisipasi selang buntu tanpa diketahui, saya menggunakan dua selang 5 mm terpasang paralel. Bila salah satu selang mampet, gully masih mendapat supply nutrisi dari yang lain. Manfaat lain menggunakan selang 2x5 mm, bila ada gully yang tidak digunakan (kosong), ujung ke dua selang bisa saling disambung untuk menghentikan aliran keluar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar