23/01/15

Bawang Merahku yang Pertama

Setelah gagal dengan Bawang Merah vertikultur, saya beralih ke Hidroponik. Tapi gara-gara belum paham benar pakem Hidroponik sementara semangat terlanjur menggebu, terpaksa saya ambil jalan pintas memakai jurus ngawur. Benih bawang-merah asal comot dari dapur dan cara semainya seenak udel.

Hebatnya, meskipun diperlakukan sadis begitu benihnya bisa tumbuh subur. Delapan belas umbi seluruhnya berunas. Sayang, bolongan di paralon hanya tersisa delapan. Terpaksa hanya delapan tunas yang dipelihara, sisanya dbiarkan mati merana.

Masuk minggu ke 3 bakal bawang merah mulai terlihat. Kebetulan umbi-umbi baru itu seluruhnya tumbuh di atas permukaan media tanam, sehingga saya bisa leluasa mengamati perkembangannya dari hari ke hari.

Tapi jangan ditanya fotonya. Meskipun selalu nenteng tablet dan smartphone, saya baru ingat memotret setelah umbi-umbinya kelihatan gede. Itupun sebenarnya tidak sengaja, karena awal mulanya saya hanya berniat memotret ulat.

Berikut ini beberapa foto setelah masuk minggu ke 6. Tepatnya 38 hari setelah semai.



  




Keterangan Foto dari atas ke bawah:

  1. Umbi ditanam pada gelas plastik dengan diameter penampang gelas 6 cm.
  2. Umbi ditanam pada gelas dengan diameter penampang 5 cm
  3. Umbi ditanam di gelas aqua.
  4. Media tanam hanya diisikan sampai separo tinggi gelas.
Kesimpulan sementara :

Diameter penampang gelas plastik pada level umbi tumbuh mempengaruhi ukuran umbi.  Begitu pula dengan jarak permukaan media dengan bibir gelas. Semakin jauh, ukran umbi juga semakin kecil.

Update 28 Februari 2015:



Umbi di gelas aqua mengalami percepatan pertumbuhan, sehingga ukurannya hampir sama dengan umbi yang tumbuh di gelas besar dan tanggung.

4 komentar:

  1. mohon share, kenapa bapak waktu make vertikultur kok malah gagal, padahal kalo dibuat komersil,lebih efektif yg vertikultur, karena tdk makan tempat luas..

    BalasHapus
  2. mohon keterangannya,kenapa bapak make vertikultur kok malah gagal. padahal utk komersil lebih untung yg vertikultur,karena irit tempat..

    BalasHapus
  3. mohon share, kenapa bapak waktu make vertikultur kok malah gagal, padahal kalo dibuat komersil,lebih efektif yg vertikultur, karena tdk makan tempat luas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengenai efisiensi tempat, beberapa petani mengaku berhasil menanam bawang-merah secara vertikultur pada pipa paralon setinggi 2 meter dengan populasi sampai 120 tanaman per batang paralon. Tapi saya belum berhasil meniru.

      Dengan paralon setinggi 2 meter, nutrisi yang saya siram dari atas tidak bisa menyebar rata ke seluruh media, dari atas sampai bawah. Begitu pula dengan sinar matahai. Ketika beberapa paralon di jejer rapet dengan jarak 80 cm, sesuai referensi yang saya baca, ternyata tanaman di posisi bawah kurang mendapat sinar matahari.

      Hapus