Ada banyak jenis media tanam yang bisa digunakan untuk
bercocok-tanam secara Hidroponik. Saya hanya akan membahas media tanam yang
mudah didapat, murah dan paling sering saya gunakan.
Yang pertama adalah Arang Sekam. Wujudnya sama dengan sekam,
karena memang sekam, berwarna hitam karena sudah dibakar menjadi arang.
Arang Sekam bisa dibeli di toko pertanian, atau kalau mau
bikin sendiripun tidak sulit, tapi asap
yang keluar saat proses pembakaran mungkin bisa membuat tetangga ngamuk.
Bagi praltisi yang hanya memiliki halaman sempit saya
sarankan beli saja, ketimbang perang dengan tetangga hanya gara-gara arang sekam.
Arang Sekam. Sumber foto : bibitbunga.com
Saya suka arang sekam karena temperatur udara di gubug
sayuran saya lumayan panas, berkisar antara 40 sampai 44 derajad Celcius.
Temperatur nutrisi juga tinggi. Sering lebih dari 30 derajad. Arang sekam dan
sumbu menjadi buffer bagi akar tanaman terhadap suhu tinggi yang berasal dari
nutrisi maupun udara sekitar.
Arang sekam cocok digunakan bila kita memakai pot gelas
plastik dan sumbu. Akar tanaman tidak terlalu lembab, tapi juga tidak
kekurangan air.
Beberapa jenit tanaman yang saya budi-dayakan menggunakan
arang sekam dan sumbu tumbuh bagus sampai panen, antara lain selada, bok choy,
bawang-merah dan mint.
Untuk tanaman tinggi seperti melon, arang sekam sebaiknya
dicampur cocopeat dengan takaran 1:1 supaya kondisinya lebih lembab.
Selain arang sekam, saya juga menggunakan Rockwool. Media
ini lebih praktis, terutama bila benih disemai di tempat yang berbeda dengan tempat
pembesaran tanaman. Proses pemindahan bibit dan tanaman muda bisa dikerjakan
dengan mudah dan cepat tanpa resiko akar terpotong.
Tersedia rockwool khusus untuk budi-daya tanaman. Biasanya
disebut rockwool import. Teksturnya lebih halus, sehingga lebih mudah ditembus
akar. Tidak kedap air dan yang paling penting, bahan dasarnya sudah diolah sehingga
partikelnya tidak lagi tajam.. Harganya lebih mahal dibanding rockwool lokal,
tapi dengan pertimbangan resiko kesehatan, terutama resiko terhirup partikel
tajam, saya lebih suka menggunakan Rockwool jenis ini.
Rockwool lokal sebenarnya adalah bahan bangunan, biasa
digunakan sebagai isolator panas atau peredam suara pada dinding dan atap
ruangan. Rockwol jenis ini memang dibuat kedap air dan tahan api, oleh sebab
itu sulit basah.
Alternatif lain yang biasa saya gunakan adalah kapas
saringan air akuarium. Lembaran kapas disuwir tipis, lalu saya gunakan sebagai
penutup dasar net pot atau keranjang plastik supaya benih yang ditebar di
atasnya tidak terjatuh melewati lubang (jw: mbrojol).
Filter air akuarium
Selain tiga jenis media tersebut,
masih ada beberapa alternatif lain, diantaranya pecahan genteng, kerikil pasir,
kain flanel, atau hydroton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar