02/12/16

Menanam Selada Hidroponik

Setelah semua perlengkapan yang dibutuhkan siap, sekarang saatnya menanam. Sebagai permulaan saya pilih selada dengan pertimbangan mudah tumbuh dan relatif aman dari gangguan hama. Media tanam menggunakan Rockwool.

Alat dan bahan yang diperlukan:

  1. Seluruh perlengkapan yang sudah dibahas sebelumnya..
  2. Benih selada. Jumlah benih yang akan disemai disesuaikan dengan jumlah titik tanam pada instalasi/modul Hidroponik yang sudah tersedia. Tambahkan beberapa sebagai cadangan, untuk mengantisipasi, barangkali ada benih yang gagal berkecambah.

    Benih Selada dan Tusuk Gigi
  3. Rockwool yang sudah dipotong menjadi kubus kecil berukuran 2,5 x 2,5 x 2,5 cm3.,, sebanyak jumlah benih yang akan disemai. (cara memotong Rockwool silahkan baca di sini)
  4. Satu batang tusuk gigi untuk membuat lubang tanam di Rockwool.
  5. Nampan kecil.
Kualitas anak semai menentukan hasil panen, oleh sebab itu perlu dilakukan seleksi terhadap bibit yang akan ditanam. Salah satu caranya dengan menyemai benih sedikit lebih banyak dari jumlah titik tanam yang tersedia, dan di tempat khusus untuk semai, terpisah dari instalasi utama.

Untuk praktek ini saya menyiapkan instalasi pralon dengan kapasitas 140 titik tanam. Sebagai antisipasi benih gagal berkecambah, saya menyiapkan 150 benih untuk disemai. Karena satu potong Rockwool hanya akan digunakan untuk satu benih, maka saya juga harus menyiapkan 150 potong kubus Rockwool.  

Sebagai tempat semai saya menggunakan beberapa nampan sterofoam kecil dengan kapasitas masing-masing 21 potong Rockwool. Tidak ada alasan khusus selain karena yang tersedia memang hanya itu. Anda bisa mengganti nampan sterofoam dengan bahan lain.

Prosedur selanjutnya:


  1. Rendam benih selada dalam air hangat suam kuku selama kurang lebih 1 jam. Buang benih yang terapung, ganti dengan yang baru.
  2. Atur potongan Rockwool berjajar di dalam nampan. 

  3. Semprot atau guyur seluruh Rockwool di nampan menggunakan air tawar secara merata, sampai basah. Seandainya setelah Rockwool basah di dasar nampan terjadi genangan, buang seluruh airnya.
  4. Buat satu lubang tanam sedalam ukuran benih memanjang pada setiap Rockwool menggunakan tusuk gigi.  

  5. Masih tetap menggunakan tusuk gigi, ambil satu benih dari rendaman, masukkan ke dalam lubang. Satu Rockwool, satu lubang, diisi satu benih.

  6. Setelah semua benih masuk lubang, letakkan nampan di tempat yang terlindung dari sinar apapun (sinar matahari maupun sinar lampu) selama kurang lebih 24 jam.
  7. Setelah 24 jam benih akan berkecambah. Yang terlambat berkecambah biarkan saja, tidak lama lagi akan segera berkecambah. Pindah nampan ke tempat yang terkena sinar matahari secara langsung.

  8. Sinar matahari menyebabkan air di Rockwool menguap, oleh sebab itu Rockwool harus dijaga tetap lembab. Supaya benih yang mulai tumbuh tidak rusak, gunakan sprayer dengan semburan lembut untuk membasahi Rockwool.
  9. Untuk seluruh benih yang disemai secara bersamaan, termasuk yang terlambat berkecambah, 24 jam setelah benih disemai dianggap berumur sehari. Selanjutnya umur tanaman dihitung menggunakan satuan “hari setelah semai” atau hss. Beberapa praktisi mulai memberi nutrisi pada umur 1 hss dengan konsentrasi awal 200 ppm. Karena tidak terlihat perbedaan yang signifikan, dan mencegah Rockwool cepat berlumut, saya baru mulai memberi nutrisi setelah tanaman berumur 7 hss, dengan konsentrasi 400 ppm. Cara membuat larutan nutrisi siap pakai bisa dibaca di sini.
  10. Biarkan semaian tetap berada di nampan sampai umur 14 hss. Jangan lupa setiap hari rockwool harus disemprot sampai basah. Setelah semaian berumur 7 hss, ganti air tawar yang disemprotkan dengan nutrisi 400 ppm. Gunakan semprotan dengan semburan kasar untuk menyiram atau alirkan nutrisi disekeliling Rockwool.
Setelah berumur 14 hss, saatnya tanaman muda dipindah ke modul utama. Berikut ini prosedurnya:

  1. Siapkan instalasi atau modul yang akan digunakan untuk pembesaran tanaman. Isi dengan nutrisi 800 ppm.
  2. Siapkan netpot dan potongan kain flanel dengan ukuran 2x10 cm sebanyak titik tanam yang tersedia. Rendam seluruh potongan kain sampai benar-benar basah supaya lebih mudah dialiri nutrisi. Kain ini akan digunakan sebagai sumbu, untuk membantu nutrisi mengalir dari bawah menuju akar. Saya lebih suka menggunakan sumbu karena tidak semua akar tanaman muda tumbuh cukup panjang untuk menjangkau nutrisi.

  3. Sebelum mengangkat Rockwool beserta tanaman muda dari nampan, perhatikan baik-baik setiap sisi Rockwool. Pisahkan akar tanaman yang saling bertautan dengan hati-hati supaya tidak rusak.
  4. Pilih tanaman muda yang tumbuh bagus, angkat bersama Rockwoolnya, lalu tempelkan satu ujung kain flanel pada salah satu sisi Rockwool.

  5. Masukkan ujung sumbu yang lain ke dalam netpot sampai keluar menjuntai dari lubang di bawah.   

  6. Masukkan seluruh Rockwool beserta tanaman ke dalam netpot seperti nampak pada foto berikut. 

  7. Terakhir, letakkan netpot berisi tanaman ke lubang di instalasi Hidroponik.


Perawatan tanaman:

Tidak banyak yang harus dikerjakan selain menjaga konsentrasi dan volume nutrisi. Sampai saat panen umur 35 - 40 hss, selada cukup diberi nutrisi 800 ppm.  

2 komentar:

  1. artikelnya sangat membantu.. terima kasih...

    BalasHapus
  2. saya juga sedang menanam selada, cuman tekniknya tidak dengan menggunakan hidroponik, karena di sekitar rumahku masih ada tanah kosong yang bisa ditanami berbagai macam sayuran. disamping juga nggak ada dananya kalau sy harus beli banyak sekali pipanya

    BalasHapus