Ada dua pilihan modul sederhana yang bisa digunakan oleh
pemula, yaitu teknik sumbu dengan memanfaatkan botol bekas kemasan air minum
dan teknik Deep Water Culture menggunakan box gabus bekas kemasan buah.
Wick botol adalah modul paling sederhana dan gampang dibuat,
tapi agak ribet dalam perawatannya. Paling tidak sekali dalam sehari, nutrisi di
setiap botol harus dicek TDSnya, ditambah air bila TDS menjadi lebih tinggi
atau ditambah nutrisi bila TDS lebih rendah. Dan harus diaduk-aduk beberapa
saat untuk menambah kadar oksigen terlarutnya.
Box bekas kemasan buah bisa menjadi alternatif pilihan,
karena pada satu box bisa dibuat 6 sampai 20 titik tanam. Dengan demikian
pekerjaan rutin merawat nutrisi menjadi lebih ringan.
Bahan gabus membuat box bekas kemasan memiliki keunggulan
dibanding modul jenis lain, terutama botol bekas kemasan. Gabus berfungsi
sebagai isolator panas, sehingga pada siang hari nutrisi di dalam box terhindar
dari pengaruh panas sinar matahari.
Sangat penting untuk menjaga suhu nutrisi supaya tetap
rendah, supaya proses penyerapan nutrisi oleh akar berlangsung lancar.
Petunjuk cara membuat modul sederhana bisa dilihat pada
link berikut ini:
Bila sulit mendapatkan box bekas kemasan buah, bisa diganti
dengan kit Hidroponik. Kit ini bisa dibuat sendiri menggunakan nampan dan
lembaran gabus tebal 2 cm sebagai penopang netpot, atau, bila tidak ingin
terlalu ribet, bisa membeli starter kit Hidroponik di Kebon Hidroponik Emak.
Starter kit lengkap terdiri dari 1 unit nampan besar ukuran
35 x 27 cm, 1 unit impraboard 30 x 40 cm dengan 6 titik tanam, 1 set ABMix
sayuran daun volume 0,5 liter, 1 potong rockwool ukuran 15 x 10 x 7,5 cm, 6 pcs
netpot masing-masing berikut 1 sumbu kain flannel, 2 bungkus kecil benih
repack.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar