MOL
Banyak yang bertanya, apakah MOL (mikro-organisme lokal)
bisa digunakan sebagai pengganti ABMix?
Selalu saya jawab TIDAK BISA. Alasan pertama, Hidroponik
membutuhkan nutrisi yang larut sempurna dalam air. MOL tidak larut sempurna.
Alasan kedua, yang paling utama, MOL BUKAN PUPUK.
Mol merupakan kumpulan bakteri yang dibiakkan, digunakan
sebagai starter dalam proses pembuatan pupuk organik.
Ada 3 variabel utama yang dibutuhkan dalam proses
pembusukan, yaitu ada bahan baku, tersedia tempat yang memungkinkan
berlangsungnya proses pembusukan dan organisme yang menyebabkan terjadinya
proses pembusukan.
Secara alami, tanpa ditambahkan MOL sekalipun, semua bahan
organik yang diletakkan begitu saja di tempat yang memenuhi syarat terjadinya
proses pembusukan akan mengalami proses pembusukan dengan sendirinya.
Secara lambat tapi pasti mikro organisme pengurai akan
muncul kemudian berinteraksi dengan bahan organik.
Kecepatan proses perombakan berbanding terbalik dengan volume
bahan yang diurai dan berbanding lurus dengan jumlah mikro-organisme yang ada. Semakin besar volume
bahan, dibutuhkan mikro-organisme semakin banyak pula.
Supaya proses pembuatan pupuk organik berlangsung lebih
cepat dibanding proses pembusukan alami, maka dibutuhkan mikro-organisme dalam
jumlah setara dengan volume bahan yang diolah. Masalahnya, bagaimana cara
mengumpulkan mikro-organisme sebanyak yang diperlukan?
Cara paling mudah adalah menyediakan media tertentu yang
memungkinkan mikro-organisme berbiak lebih cepat dibanding substansi organik
yang digunakan sebagai bahan-baku pupuk.
Mikro-organisme membutuhkan Karbohidrat dan Glukosa sebagai
sumber energinya, maka untuk membiakkan mikro-organisme dibutuhkan media yang
banyak mengandung Karbohidrat dan Glukosa.
Kalau yang dibutuhkan hanya Karbohidrat dan Glukosa, mengapa
tidak kita tabur saya larutan gula, molases, air nira atau air bekas cucian
beras secara langsung pada bahan pupuk organik, sehingga tidak perlu
menggunakan bahan starter?
Hanya ada satu jawaban: ongkos produksi pupuk organik akan
menjadi sangat mahal.
Starter hanya membutuhkan sedikit bahan baku, tapi
menghasilkan bakteri dalam jumlah besar.
Starter juga dibuat melalui proses perombaan bahan organik,
apakah juga bisa digunakan sebagai pupuk? BISA. Dalam proses pembuatan strater
juga terjadi proses mineralisasi, sehingga bahan baku starter pada akhirnya
juga menjadi senyawa ion, termasuk diantaranya terdapat ion-ion unsur hara.
Tapi menggunakan starter sebagai pengganti pupuk adalah
pemborosan luar biasa. Untuk satu atau dua tanaman mungkin beban biaya belum
terasa, tapi coba kita hitung berapa ratus liter starter yang dibutuhkan untuk
memupuk seluruh tanaman di lahan 500 meter persegi? Bandingkan dengan biaya
pupuk organik.
MOL bisa dibuat sendiri dari bahan-bahan yang gampang kita
peroleh disekitar, sehingga murah meriah. Karena kondisi tempat produksi,
kualitas bahan baku dan alat yang digunakan oleh setiap pembuat MOL berlainan,
konsekuensinya, tidak ada standard baku yang bisa diterapkan terhadap kualitas
MOL. Itu merupakan kekurangan MOL dibanding starter buatan pabrik yang
diproduksi dengan proses terkontrol di tempat steril dan menggunakan bahan
serta mikro-organisme yang diseleksi terlebih dahulu.
Kembali ke Hidroponik: Sebagian besar kandungan MOL
adalah mikro-organisme. sementara Hidroponik menghendaki media tanam dan
larutan nutrisi yang bebas dari mikro-organisme agar tidak terjadi proses
pembusukan pada akar maupun batang tanaman. Jadi sebaiknya tidak menggunakan
MOL sebagai pengganti ABMix.
belajar hidroponik biar bisa nanem apa ajah lewat hidroponik,semoga dimudahkan yaa Robb, Amiin. terima kasih info dan postingannya. Semoga berkah
BalasHapusSemua sayuran bisa ditanam dg teknik hidroponik, untuk yg berbuah (dan pernahbberhasil syvtanam) bisa melon, cabe, tomat, strawberi
BalasHapus