Setelah semua perlengkapan yang dibutuhkan siap, sekarang
saatnya menanam. Sebagai permulaan saya pilih selada dengan pertimbangan mudah
tumbuh dan relatif aman dari gangguan hama. Media tanam menggunakan Rockwool.
Alat dan bahan yang diperlukan:
- Seluruh perlengkapan yang sudah dibahas sebelumnya..
- Rockwool yang sudah dipotong menjadi kubus kecil berukuran 2,5 x 2,5 x 2,5 cm3.,, sebanyak jumlah benih yang akan disemai. (cara memotong Rockwool silahkan baca di sini)
- Satu batang tusuk gigi untuk membuat lubang tanam di Rockwool.
- Nampan kecil.
Kualitas anak semai menentukan hasil panen, oleh sebab itu
perlu dilakukan seleksi terhadap bibit yang akan ditanam. Salah satu caranya
dengan menyemai benih sedikit lebih banyak dari jumlah titik tanam yang
tersedia, dan di tempat khusus untuk semai, terpisah dari instalasi utama.
Untuk praktek ini saya menyiapkan instalasi pralon dengan
kapasitas 140 titik tanam. Sebagai antisipasi benih gagal berkecambah, saya
menyiapkan 150 benih untuk disemai. Karena satu potong Rockwool hanya akan
digunakan untuk satu benih, maka saya juga harus menyiapkan 150 potong kubus
Rockwool.
Sebagai tempat semai saya menggunakan beberapa nampan
sterofoam kecil dengan kapasitas masing-masing 21 potong Rockwool. Tidak ada
alasan khusus selain karena yang tersedia memang hanya itu. Anda bisa mengganti
nampan sterofoam dengan bahan lain.
Prosedur selanjutnya:
- Rendam benih selada dalam air hangat suam kuku selama kurang lebih 1 jam. Buang benih yang terapung, ganti dengan yang baru.
- Atur potongan Rockwool berjajar di dalam nampan.
- Semprot atau guyur seluruh Rockwool di nampan menggunakan air tawar secara merata, sampai basah. Seandainya setelah Rockwool basah di dasar nampan terjadi genangan, buang seluruh airnya.
- Buat
satu lubang tanam sedalam ukuran benih memanjang pada setiap Rockwool
menggunakan tusuk gigi.
- Masih
tetap menggunakan tusuk gigi, ambil satu benih dari rendaman, masukkan ke
dalam lubang. Satu Rockwool, satu lubang, diisi satu benih.
- Setelah semua benih masuk lubang, letakkan nampan di tempat yang terlindung dari sinar apapun (sinar matahari maupun sinar lampu) selama kurang lebih 24 jam.
- Setelah
24 jam benih akan berkecambah. Yang terlambat berkecambah biarkan saja,
tidak lama lagi akan segera berkecambah. Pindah nampan ke tempat yang
terkena sinar matahari secara langsung.
- Sinar matahari menyebabkan air di Rockwool menguap, oleh sebab itu Rockwool harus dijaga tetap lembab. Supaya benih yang mulai tumbuh tidak rusak, gunakan sprayer dengan semburan lembut untuk membasahi Rockwool.
- Untuk seluruh benih yang disemai secara bersamaan, termasuk yang terlambat berkecambah, 24 jam setelah benih disemai dianggap berumur sehari. Selanjutnya umur tanaman dihitung menggunakan satuan “hari setelah semai” atau hss. Beberapa praktisi mulai memberi nutrisi pada umur 1 hss dengan konsentrasi awal 200 ppm. Karena tidak terlihat perbedaan yang signifikan, dan mencegah Rockwool cepat berlumut, saya baru mulai memberi nutrisi setelah tanaman berumur 7 hss, dengan konsentrasi 400 ppm. Cara membuat larutan nutrisi siap pakai bisa dibaca di sini.
- Biarkan semaian tetap berada di nampan sampai umur 14 hss. Jangan lupa setiap hari rockwool harus disemprot sampai basah. Setelah semaian berumur 7 hss, ganti air tawar yang disemprotkan dengan nutrisi 400 ppm. Gunakan semprotan dengan semburan kasar untuk menyiram atau alirkan nutrisi disekeliling Rockwool.
Setelah berumur 14 hss, saatnya tanaman muda dipindah ke
modul utama. Berikut ini prosedurnya:
- Siapkan instalasi atau modul yang akan digunakan untuk pembesaran tanaman. Isi dengan nutrisi 800 ppm.
- Siapkan
netpot dan potongan kain flanel dengan ukuran 2x10 cm sebanyak titik tanam
yang tersedia. Rendam seluruh potongan kain sampai benar-benar basah
supaya lebih mudah dialiri nutrisi. Kain ini akan digunakan
sebagai sumbu, untuk membantu nutrisi mengalir dari bawah menuju akar.
Saya lebih suka menggunakan sumbu karena tidak semua akar tanaman muda
tumbuh cukup panjang untuk menjangkau nutrisi.
- Sebelum mengangkat Rockwool beserta tanaman muda dari nampan, perhatikan baik-baik setiap sisi Rockwool. Pisahkan akar tanaman yang saling bertautan dengan hati-hati supaya tidak rusak.
- Pilih tanaman muda yang tumbuh bagus, angkat bersama Rockwoolnya, lalu tempelkan satu ujung kain flanel pada salah satu sisi Rockwool.
- Masukkan ujung sumbu yang lain ke dalam netpot sampai keluar menjuntai dari lubang di bawah.
- Masukkan seluruh Rockwool beserta tanaman ke dalam netpot seperti nampak pada foto berikut.
- Terakhir, letakkan netpot berisi tanaman ke lubang di instalasi Hidroponik.
Perawatan tanaman:
Tidak banyak yang harus dikerjakan selain menjaga
konsentrasi dan volume nutrisi. Sampai saat panen umur 35 - 40 hss, selada
cukup diberi nutrisi 800 ppm.
artikelnya sangat membantu.. terima kasih...
BalasHapussaya juga sedang menanam selada, cuman tekniknya tidak dengan menggunakan hidroponik, karena di sekitar rumahku masih ada tanah kosong yang bisa ditanami berbagai macam sayuran. disamping juga nggak ada dananya kalau sy harus beli banyak sekali pipanya
BalasHapus